v PERUBAHAN
ANTOMI PSIKOLOGIS SISTEM PERKEMIHAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER 1, 2 DAN 3
v TRIMESTER 1
Selama kehamilan,ginjal bekerja
lebih berat.GIinjal
menyaring darah yang volumenya meningkat (30%-50% atau lebih),yang puncaknya
terjadi pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada
saat ini aliran darah keginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar).Dalam keadaan normal,aktivitas ginjal
meningkat ketika berbaring dan menurun ketika berdiri.Keadaan ini semakin
menguat pada saat kehamilan,Karena itu wanita hamil sering merasa berkemih
ketika mereka mencoba untuk berbaring atau tidur.Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan
sehingga sering timbul kencing.Keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan bila
uterus gravidarus keluar dari rongga panggul.Pada normal, fungsi ginjal cukup
banyak berubah.Laju filtrasiglomerulus(glomerular filtrasiaon rate)dan aliran
plasma ginjal meningkat pada kehamilan .Ginjal wanita harus mengakomodasi
tuntutan metabolisme dan sirkulasi tubuh ibu yang meningkat dan
jugamengekskresi priduk sampah janin.Fungsi ginjal berubah karena adanya
hormone kehamilan,peningkatan volume darah,postur wanita,aktivitas fisik dan
asupan makanan.Sejak minggu ke 10 gestasi,pelvic ginjal dan ureter berdilatasi.
Ginjal pada saat kehamilan sedikit
bertambah besar,panjangnya
bertambah 1-1,5 cm,volume renal meningkat 60 ml dari 10 ml pada wanita yang
tidak hamil.
Ureter berdilatasi, perubahan fungsi ginjal selama kehamilan
mungkin dipengaruhi oleh hormone maternal dan plasenta ternasuk
adencortikotrofik hormonal (ACTH), ADH (anti diuretik hormone), aldostro,
aldosteron, kortisol, HCS (Hormon Chorionic Somatotropin) dan hormone tiroid.
Filtrasi glomerulus meningkat sekitar 50% selama kehamilan
relatif yang tinggi sampai aterm dan akan kembali normal pada 20 minggu post
partum. Glukosarium pada kehamilan tidak selamanya abnormal, hal ini mungkin
berhubungan dengan peningkatan kortikosteroid. Bila sering terjadi harus
diwaspadai terjadi diabetes mellitus.
Peningkatan glukosa ini juga mempermudah terjadi infeksi pada saluran
perkemihan. Protein urine secara normal diekresikan 200-300 mg/hari, bila
melebihi 300 mg/hari, maka harus diwaspadai terjadinya komplikasi.
v TRIMESTER II
Pada minggu-minggu pertengahan
kehamilan, frekuensi berkemih meningkat. Hal ini umumnya timbul antara minggu ke- 16 sampai minggu
ke- 24 kehamilan. Kandung
kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang,karena
uterus sudah mulai keluar dari uterus pada trimester ke 2, kandung kemih tertarik ke atas dan keluar dari panggul sejati kearah
abdomen. Uretra memanjang sampai
7,5cm karena kandung kemih bergeser kea rah atas. Kongesti panggul pada msa
hamil ditunjukan oleh hyperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan
vaskularisasi ini membuat glukosa kandung kemih menjadi mudah luka dan
berdarah. Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi
kandung kemih sampai sekitar 1500ml. pada saat yang sama,pembesaran uterus
menekan kandung kemih,menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih
hanya berisi sedikit urine.
v TRIMESTER
III
Pada akhir
kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan sering kencing akan timbul
lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali. Selain itu juga
terjadi hemodilusi menyebabkan
metabolisme air menjadi lancar6
Pada kehamilan tahap lanjut,pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi daripada pelvis kiri
akibat pergeseran uterus yang berat ke kanan akibat terdapat kolon rektosigmoid
sebelah kiri. Perubahan – perubahan ini membuat pelvis dan ureter mampu
menampung urinen dan volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran
urine.
A. MACAM-MACAM
INFEKSI SALURAN PERKEMIHAN PADA IBU HAMIL
Sistem
perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadi proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan
lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Infeksi saluran kemih adalah bila pada pemeriksaan urin, ditemukan bakteri yang
jumlahnya lebih dari 10.000 per ml. Urin yang diperiksa harus bersih, segar dan
dari aliran tengah atau diambil denagn fungsi suprasimpisis. Ditemukan bakteri
yang jumlahnya lebih dari 10.000 per ml disebut dengan istilah bakteriuria.
Ø Macam-macam infeksi saluran kemih
1)
Bakteriuria tanpa gejala (asimptomatik)
Frekuensi bakteriuria tanpa gejala kira-kira
2-10 %, dan dipengaruhi oleh paritas, ras, sosioekonomi wanita hamil tersebut.
Beberapa peneliti mendapatkan adanya hubungan kejadian bakteriuria ini dengan
peningkatan kejadian anemia dalam kehamilan, persalinan premature, gangguan
pertumbuhan janin, dan preeclampsia. Oleh
karena itu pada wanita hamil dengan bakteriuria harus diobati dengan seksama
sampai air kemih bebas dari bakteri yang dibuktikan dengan pemeriksaan beberapa
kali. Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian sulfonamide, ampisilin, atau
nitrofurantoin.
2)
Bakteriuria dengan gejala ( simptomatik)
Sistitis
Sistitis adalah peradangan kandung kemih
tanpa disertai radang bagian atas saluran kemih. SIstitis ini sering dijumpai
dalam kehamilan dan nifas, penyebab utama adalah E. coli,dapat pula oleh
kuman-kuman yang lain. Gejala-gejala:
·
Kencing
sakit terutama pada akhir berkemih
· Meningkatnya frekuensi berkemih dan
kadang-kadang disertai nyeri di bagian atas simfisis
· Perasaan ingin berkemih yang tidak
dapat ditahan
· Air kemih kadang-kadang tersa panas
· Suhu badan mungkin normal atu
meningkat
·
Nyeri
di daerah suprasimfisis
Pengobatan
Dapat diobati dengan sulfonamide, ampisilin, eritromisin.
Pielonefritis akuta
Pielonefritis akuta merupakan salah satu
komplikasi yang sering dijumpai dalam kehamilan, dan frekuensinya kira-kira 2%,
terutama pada kehamilan terakhir dan permulaan masa nifas.Penyebab utam adalah
E.coli, dan dapat pula oleh kuman-kuman lain seperti stafilokokkus aureus,
baasillis proteus, dan pseudomonas aeruginosa. Gejala-gejala :
·
Penyakit biasa timbul mendadak
·
Wanita
yang sebelumnya merasa sakit sedikit pada kandung kemih
·
Tiba-tiba menggigil
·
Badan panas
·
Rasa
nyeri dipunggung terutama sebealh kanan
·
Nafsu
makan berkurang, mual, muntah-muntah, dan kadang-kadang diare
Pengobatan
Penderita harus dirawat, istirahat berbaring, dan diberikan
cukup cairan dan antibiotika seperti ampisilin atau sulfonamide, sampai tes
kepekaan kuman ada, kamudian antibiotika disesuaikan dengan hasiltes kepekaan
tersebut
Glomerulonefritis akuta
Glomerulonefritis akuta jarang dijumpai
pada wanita hamil. Penyakit ini dapat timbul setiap saat dalam kehamilan, dan
pnderita nefritis dapat menjadi hamil.biasanya disebakan oleh streptococcus
beta -haemolyticus jenis A.glomerulonefritis akuta mmpunyai pngaruh tidak baik
terhadap hasil konsepsi,terutama yang d sertai tkanan darah yang sangat tinggi
dan insufisiensi ginjal ,dapat menyebabkan abortus.partus prematururus dan
kematian janin.
Pengobatan
·
Istirahat baring sama dengan diluar
kehamilan
·
Diet yang
sempurna dan rendah garam
·
Pengendalian
hepertensi srta kesimbangan cairan dan elktrolit
Glomeruloneferitis kronika
Ialah pnyakit yang sudah di derita oleh ibu
hamil beberapa tahun sebelumnya karena itu pada pemeriksaan khamilan pertama
dapat dijumpai proteinuria,sedimen yang tidak normal dan hepertensi. Gejala-gejala :
·
Terdapat proteinuria
·
Kelainan sedimen dan hipertensi
·
Edema di muka
·
Anemia
Sindroma nefrotik
Sinroma nefrotik dahulu di kenal dengan
nama nefrosis ialah suatu kumpulan gejala yang terdiri atas udem ,proteinuria
(> dari 5 gram sehari),hipoalbuminemia dan
hiperkolestrolmia.penyakit-penyakit yang dapat menyertai sindroma nefrotik
ialah glomerulo-nefritis kronika (paling sering),lupus eritematosus, diabetes
militus, amiloidosis, sifilis dan thrombosis vena renalis.
Gagal ginjal mendadak
Gagal ginjal mendadak dalam kehamilan
adalah komplikasi yang sangat gawat dalam kehamilan dan nifas,karena dapat
menimbulkan kematian,atau kerusakan fungsi ginjal yang tidak bisa sembuh
lagi.pnderita yang mengalami gagal ginjal mendadak ini sring di jumpai pada
kehamilan muda 12-18 minggu,dan kehamilan yang telah cukup bulan. Gejala-gejala :
·
Sepsis
·
Adanya
tanda-tanda oliguri mendadak dan asothemia
·
Pembekuan darah intra paskuler
Pengobatan
·
Penderita di beri infus atau trnfusi darah
·
Di perhatikan kesembangan elektrolit dan cairan
·
Lakukan hemodialisis bila ada tanda-tanda.
Ginjal polikistik
Polikistik merupakan kelainan bawaan
(herditer).kehamilan umumnya tidak mmpengaruhi perkembangan pembentukan Ginjal
kista pada ginjal,begitu pula sebaliknya.akan tetapi bila fungsi ginjal kurang
baik ,maka kehamilan akan memperberat atau merusak fungsinya sebaliknya wanita yang telah mempunyai
klainan sebaiknya tidak hamil karena kemungkinan timbul komplikasi akibat
kehamilan yang sangat tinggi
Tuberklosis ginjal
Jarang di jumpai wanita hamil dengan
tubrklosis ginjal ,walaupun dalam literatur di sbutkan ada.kehamilan akan
mmpengaruhi TBC ginjal trsebut bila tidak di obati.TBC pada ginjal dapat hamil
terus ,asal fungsi ginjalnya baik. Terapi TBC ginjal sama dengan trapi TBC
organ-organ lain. Untuk mmbuat diagnose TBC ginjal diperlukan pmriksaan
laboratorium khusus.
Kehamilan Pasca Nefrektomi
Pada pndrita yang mempunyai satu ginjal
karna kelainan congenital atau pasca nefrktomi, dapat atau boleh hamil sampai
aterm asal fungsi ginjalnya normal. Perlu pemeriksaan fungsi ginjal sebelum
hamil dan selama kehamilan serta diawasi dengan baik, karena kemungkinan
timbulnya infeksi saluran kemih. Persalinan dapat berlangsung pervaginam
kecuali dalam keadaan-keadaan tertentu.
Kehamilan
Pasca Transplantasi Ginjal
Sampai akhir ini masih terdapat laporan
tentang kehamilan sampai cukup bulan, setelah wanita yang mengalami
transplantasi ginjal. Proknosisnya cukup baik, bila ginjal yang diimplantasikan
tersebut berasal dari donor yang hidup. Namun bila ginjal yang
ditransplantasikan tersbut berasal dari ginjal donor yang telah meninggal
(kadaver), maka kemungkinan akan terjadi kerusakan atau fungsi ginjal akan
memburuk setelah 1 tahun, sehingga pada wanita tersebut harus dilakukan
dialisis terus menerus untuk mempertahankan kehidupannya.Wanita yang
menginginkan hamil setelah dapat transplantasi ginjal, haruslah diawasi ketat
oleh Spesialis Obstetri dan Spesialis Penyakit Ginjal.
Adapun kriteria yang harus dipenuhi oleh
seorang wanita yang telah mendapat transplantasi ginjal, untuk diperbolehkan
hamil antara lain sbb:
·
Kesehatan penderita dalam keadaan baik dalam
waktu 1-2 tahun setelah mendapat transplantasi ginjal.
·
Tidak ada kontra indikasi obstetri untuk hamil
·
Tidak ada proteinuria
·
Tidak ada tanda-tanda penolakan graft
·
Fungsi ginjal harus baik ,dngan hasil pmeriksaan
laboratorium didapat kadar kreattinin darah antara0,8-2 mg/ml
·
Tidak ada tanda-tanda bendungan,yabg di buktikan
dengan pemeriksaan urogram
·
Tidak ada tanda-tanda hipertensi
·
Mendapat terapi