Sabtu, 21 April 2012

Sistem Perkemihan Pada Ibu Hamil


v  PERUBAHAN ANTOMI PSIKOLOGIS SISTEM PERKEMIHAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER 1, 2 DAN 3
v  TRIMESTER 1
Selama kehamilan,ginjal bekerja lebih berat.GIinjal menyaring darah yang volumenya meningkat (30%-50% atau lebih),yang puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah keginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar).Dalam keadaan normal,aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring dan menurun ketika berdiri.Keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan,Karena itu wanita hamil sering merasa berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaring atau tidur.Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan sehingga sering timbul kencing.Keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan bila uterus gravidarus keluar dari rongga panggul.Pada normal, fungsi ginjal cukup banyak berubah.Laju filtrasiglomerulus(glomerular filtrasiaon rate)dan aliran plasma ginjal meningkat pada kehamilan .Ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi tubuh ibu yang meningkat dan jugamengekskresi priduk sampah janin.Fungsi ginjal berubah karena adanya hormone kehamilan,peningkatan volume darah,postur wanita,aktivitas fisik dan asupan makanan.Sejak minggu ke 10 gestasi,pelvic ginjal dan ureter berdilatasi.
Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar,panjangnya bertambah 1-1,5 cm,volume renal meningkat 60 ml dari 10 ml pada wanita yang tidak hamil.
Ureter berdilatasi, perubahan fungsi ginjal selama kehamilan mungkin dipengaruhi oleh hormone maternal dan plasenta ternasuk adencortikotrofik hormonal (ACTH), ADH (anti diuretik hormone), aldostro, aldosteron, kortisol, HCS (Hormon Chorionic Somatotropin) dan hormone tiroid.
Filtrasi glomerulus meningkat sekitar 50% selama kehamilan relatif yang tinggi sampai aterm dan akan kembali normal pada 20 minggu post partum. Glukosarium pada kehamilan tidak selamanya abnormal, hal ini mungkin berhubungan dengan peningkatan kortikosteroid. Bila sering terjadi harus diwaspadai  terjadi diabetes mellitus. Peningkatan glukosa ini juga mempermudah terjadi infeksi pada saluran perkemihan. Protein urine secara normal diekresikan 200-300 mg/hari, bila melebihi 300 mg/hari, maka harus diwaspadai terjadinya komplikasi.




v  TRIMESTER II
Pada minggu-minggu pertengahan kehamilan, frekuensi berkemih meningkat. Hal ini umumnya timbul antara minggu ke- 16 sampai minggu ke- 24 kehamilan. Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang,karena uterus sudah mulai keluar dari uterus pada trimester ke 2, kandung kemih tertarik ke atas dan keluar dari panggul sejati kearah abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5cm karena kandung kemih bergeser kea rah atas. Kongesti panggul pada msa hamil ditunjukan oleh hyperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat glukosa kandung kemih menjadi mudah luka dan berdarah. Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi kandung kemih sampai sekitar 1500ml. pada saat yang sama,pembesaran uterus menekan kandung kemih,menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine.
v   TRIMESTER  III
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan metabolisme air menjadi lancar6
Pada kehamilan tahap lanjut,pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi daripada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke kanan akibat terdapat kolon rektosigmoid sebelah kiri. Perubahan – perubahan ini membuat pelvis dan ureter mampu menampung urinen dan volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran urine.
A.      MACAM-MACAM INFEKSI SALURAN PERKEMIHAN PADA IBU HAMIL
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadi proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Infeksi saluran kemih adalah bila pada pemeriksaan urin, ditemukan bakteri yang jumlahnya lebih dari 10.000 per ml. Urin yang diperiksa harus bersih, segar dan dari aliran tengah atau diambil denagn fungsi suprasimpisis. Ditemukan bakteri yang jumlahnya lebih dari 10.000 per ml disebut dengan istilah bakteriuria.


Ø  Macam-macam infeksi saluran kemih
1)    Bakteriuria tanpa gejala (asimptomatik)
Frekuensi bakteriuria tanpa gejala kira-kira 2-10 %, dan dipengaruhi oleh paritas, ras, sosioekonomi wanita hamil tersebut. Beberapa peneliti mendapatkan adanya hubungan kejadian bakteriuria ini dengan peningkatan kejadian anemia dalam kehamilan, persalinan premature, gangguan pertumbuhan janin, dan preeclampsia. Oleh karena itu pada wanita hamil dengan bakteriuria harus diobati dengan seksama sampai air kemih bebas dari bakteri yang dibuktikan dengan pemeriksaan beberapa kali. Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian sulfonamide, ampisilin, atau nitrofurantoin.
2)    Bakteriuria dengan gejala ( simptomatik)
*        Sistitis
Sistitis adalah peradangan kandung kemih tanpa disertai radang bagian atas saluran kemih. SIstitis ini sering dijumpai dalam kehamilan dan nifas, penyebab utama adalah E. coli,dapat pula oleh kuman-kuman yang lain. Gejala-gejala:
·      Kencing sakit terutama pada akhir berkemih
·      Meningkatnya frekuensi berkemih dan kadang-kadang disertai nyeri di bagian atas simfisis
·      Perasaan ingin berkemih yang tidak dapat ditahan
·      Air kemih kadang-kadang tersa panas
·      Suhu badan mungkin normal atu meningkat
·      Nyeri di daerah suprasimfisis
Pengobatan
Dapat diobati dengan sulfonamide, ampisilin, eritromisin.
*        Pielonefritis akuta
Pielonefritis akuta merupakan salah satu komplikasi yang sering dijumpai dalam kehamilan, dan frekuensinya kira-kira 2%, terutama pada kehamilan terakhir dan permulaan masa nifas.Penyebab utam adalah E.coli, dan dapat pula oleh kuman-kuman lain seperti stafilokokkus aureus, baasillis proteus, dan pseudomonas aeruginosa. Gejala-gejala :
·           Penyakit biasa timbul mendadak
·            Wanita yang sebelumnya merasa sakit sedikit pada kandung kemih
·           Tiba-tiba menggigil
·           Badan panas
·            Rasa nyeri dipunggung terutama sebealh kanan
·            Nafsu makan berkurang, mual, muntah-muntah, dan kadang-kadang diare
Pengobatan
Penderita harus dirawat, istirahat berbaring, dan diberikan cukup cairan dan antibiotika seperti ampisilin atau sulfonamide, sampai tes kepekaan kuman ada, kamudian antibiotika disesuaikan dengan hasiltes kepekaan tersebut
*        Glomerulonefritis akuta
Glomerulonefritis akuta jarang dijumpai pada wanita hamil. Penyakit ini dapat timbul setiap saat dalam kehamilan, dan pnderita nefritis dapat menjadi hamil.biasanya disebakan oleh streptococcus beta -haemolyticus jenis A.glomerulonefritis akuta mmpunyai pngaruh tidak baik terhadap hasil konsepsi,terutama yang d sertai tkanan darah yang sangat tinggi dan insufisiensi ginjal ,dapat menyebabkan abortus.partus prematururus dan kematian janin.
Pengobatan
·       Istirahat baring sama dengan diluar kehamilan
·       Diet yang sempurna dan rendah garam
·       Pengendalian hepertensi srta kesimbangan cairan dan elktrolit
*        Glomeruloneferitis kronika
Ialah pnyakit yang sudah di derita oleh ibu hamil beberapa tahun sebelumnya karena itu pada pemeriksaan khamilan pertama dapat dijumpai proteinuria,sedimen yang tidak normal dan hepertensi. Gejala-gejala :
·      Terdapat proteinuria
·      Kelainan sedimen dan hipertensi
·      Edema di muka
·      Anemia
*        Sindroma nefrotik
Sinroma nefrotik dahulu di kenal dengan nama nefrosis ialah suatu kumpulan gejala yang terdiri atas udem ,proteinuria (> dari 5 gram sehari),hipoalbuminemia dan hiperkolestrolmia.penyakit-penyakit yang dapat menyertai sindroma nefrotik ialah glomerulo-nefritis kronika (paling sering),lupus eritematosus, diabetes militus, amiloidosis, sifilis dan thrombosis vena renalis.
*        Gagal ginjal mendadak
Gagal ginjal mendadak dalam kehamilan adalah komplikasi yang sangat gawat dalam kehamilan dan nifas,karena dapat menimbulkan kematian,atau kerusakan fungsi ginjal yang tidak bisa sembuh lagi.pnderita yang mengalami gagal ginjal mendadak ini sring di jumpai pada kehamilan muda 12-18 minggu,dan kehamilan yang telah cukup bulan. Gejala-gejala :
·           Sepsis
·           Adanya tanda-tanda oliguri mendadak dan asothemia
·           Pembekuan darah intra paskuler
Pengobatan
·         Penderita di beri infus atau trnfusi darah
·         Di perhatikan kesembangan elektrolit dan cairan
·         Lakukan hemodialisis bila ada tanda-tanda.
*        Ginjal polikistik
Polikistik merupakan kelainan bawaan (herditer).kehamilan umumnya tidak mmpengaruhi perkembangan pembentukan Ginjal kista pada ginjal,begitu pula sebaliknya.akan tetapi bila fungsi ginjal kurang baik ,maka kehamilan akan memperberat atau merusak fungsinya sebaliknya wanita yang telah mempunyai klainan sebaiknya tidak hamil karena kemungkinan timbul komplikasi akibat kehamilan yang sangat tinggi
*        Tuberklosis ginjal
Jarang di jumpai wanita hamil dengan tubrklosis ginjal ,walaupun dalam literatur di sbutkan ada.kehamilan akan mmpengaruhi TBC ginjal trsebut bila tidak di obati.TBC pada ginjal dapat hamil terus ,asal fungsi ginjalnya baik. Terapi TBC ginjal sama dengan trapi TBC organ-organ lain. Untuk mmbuat diagnose TBC ginjal diperlukan pmriksaan laboratorium khusus.
*        Kehamilan Pasca Nefrektomi
Pada pndrita yang mempunyai satu ginjal karna kelainan congenital atau pasca nefrktomi, dapat atau boleh hamil sampai aterm asal fungsi ginjalnya normal. Perlu pemeriksaan fungsi ginjal sebelum hamil dan selama kehamilan serta diawasi dengan baik, karena kemungkinan timbulnya infeksi saluran kemih. Persalinan dapat berlangsung pervaginam kecuali dalam keadaan-keadaan tertentu.
*        Kehamilan Pasca Transplantasi Ginjal
Sampai akhir ini masih terdapat laporan tentang kehamilan sampai cukup bulan, setelah wanita yang mengalami transplantasi ginjal. Proknosisnya cukup baik, bila ginjal yang diimplantasikan tersebut berasal dari donor yang hidup. Namun bila ginjal yang ditransplantasikan tersbut berasal dari ginjal donor yang telah meninggal (kadaver), maka kemungkinan akan terjadi kerusakan atau fungsi ginjal akan memburuk setelah 1 tahun, sehingga pada wanita tersebut harus dilakukan dialisis terus menerus untuk mempertahankan kehidupannya.Wanita yang menginginkan hamil setelah dapat transplantasi ginjal, haruslah diawasi ketat oleh Spesialis Obstetri dan Spesialis Penyakit Ginjal.
Adapun kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang wanita yang telah mendapat transplantasi ginjal, untuk diperbolehkan hamil antara lain sbb:
·           Kesehatan penderita dalam keadaan baik dalam waktu 1-2 tahun setelah mendapat transplantasi ginjal.
·           Tidak ada kontra indikasi obstetri untuk hamil
·           Tidak ada proteinuria
·           Tidak ada tanda-tanda penolakan graft
·           Fungsi ginjal harus baik ,dngan hasil pmeriksaan laboratorium didapat kadar kreattinin darah antara0,8-2 mg/ml
·           Tidak ada tanda-tanda bendungan,yabg di buktikan dengan pemeriksaan urogram
·           Tidak ada tanda-tanda hipertensi
·           Mendapat terapi



1 komentar:

  1. materi bagus, lengkap. boleh tau sumbernya dari buku apa ya? terimakasih sebelumnya

    BalasHapus